KUCING DI DEPAN PINTU
Kucing mungil itu terus mengeong di depan pintu,
tanpa berani mengetuk--mencakar lembut daun
pintu. Suaranya jelas ;agak lirih takut mengganggu.
Ada yang ditunggu.
Mawar di sebelahnya menggoda, kucing malang
Tuanmu telah lupa. Kucing terdiam.
Kucing itu terus mengeong di depan pintu,
;mencakar-cakar lembut daun pintu.
Kembali terdiam, melati di sebelahnya mencibir
lagi. Hai kucing malang, Tuanmu tak lagi peduli
padamu. Kucing terdiam.
Kucing itu terus mengeong di depan pintu
;tanpa suara dan cakaran lembut di daun pintu.
Ia menunggu, sesuatu.
Tuan,
Tuan,
Tuanku...
Adakah kucing malang ini harus pergi?
Sementara kunci kedua kaki kucing malang ini,
pada Tuan tersembunyi
Kucing itu terus mengeong di depan pintu
Tuan,
Tuan,
Tuanku...
Boleh kucing masuk sekali lagi?
Jember, 4 September 2015
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda